“PEKERJAAN, PROFESI, PROFESIONALISME”
Disusun
Oleh:
Arta
Siburian
(201322002)
Dosen
Pembimbing:
Bapak M.J.P.
Sagala,SH,MS
PROGRAM
STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI
AKADEMI MANAJEMEN
INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIK
IMELDA
MEDAN
T.A
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada TUHAN Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya penulis bisa menyusun Makalah ini dengan sebaik-baiknya.Seiring rasa Syukur dan bahagia, Makalah ini penulis susun dengan konsep pemikiran sendiri, mulai dari menyusun dan meninjau pustaka. Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas awal dari mata kuliah ETIKA PROFESI. Adapun tujuan penyusunan Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas “Etika Profesi” berjudul “Pekerjaan, Profesi Dan Profesisionnalisme,” yang di bimbing oleh Bapak M.J.P.Sagala,SH,MS. untuk itu Penulis hanturkan rasa Terimakasih kepada Dosen Kewirausahaan di AMIK Imelda Medan atas bimbingannya. Dalam penyusunan Makalah ini penulis tentu menjumpai beberapa hambatan, namun berkat dukungan dari berbagai pihak akhirnya Saya dapat menyelesaikan Makalah ini dengan sebaik-baiknya, oleh karena itu melalui kesempatan ini Saya sebagai penyusun mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada berbagai pihak terkait termasuk teman teman yang telah membantu Saya menyelesaikan Makalah ini.Segala sesuatu yang salah datangnya dari manusia yaitu Saya sendiri sebagai penulis,sedangkan segala sesuatu yang benar datangnya hanya TUHAN, Makalah ini masih terdapat berbagai kesalahan baik itu dalam penulisan atau tata bahasa,untuk itu penulis membutuhkan kritik beserta saran yang membangun demi perbaikan tugas ini. maka, penulis harapkan guna untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan pada tahap selanjutnya, untuk penyempurnaan makalah ini kedepannya.Semoga Makalah ini bermanfaat khususnya bagi Saya sebagai penyusun umumnya untuk semua pihak pembaca.dan juga ini dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan,sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai,Akhir kata penulis ucapkan Terimakasih.
Medan, Mei 2016 Penulis,
(Arta siburian)
DAFTAR
ISI
ABSTRAK................................................................................................................... I
ABSTRAK................................................................................................................... I
KATA PENGANTAR............................................................................................... II
DAFTAR ISI.............................................................................................................. III
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latarbelakang.................................................................................................. 1
B. Perumusan Masalah.......................................................................................... 2
C. Mamfaat Penulisan........................................................................................... 3
D. Tujuan Penulisan.............................................................................................. 4
BAB
II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pekerjaan.......................................................................................... 5
B. Pengertian
Profesi.............................................................................................. 6
C. Pengertian
Profesionalisme................................................................................ 7
D. Pengertian
TI(Teknologi Informasi).................................................................. 8
E. Ciri
- ciri Profesi, Profesionalisme dan TI.......................................................... 9
F. Hubungan
Pekerjaan dengan Profesi ....................................................... ......10
G. Hubungan
Profesi dengan Profesionalisme...................................................... 11
H. Hubungan
profesionalisme dengan TI.............................................................. 12
I. Perbedaan
Pekerjaan dengan Profesi................................................................ 14
J. Perbedaan
Profesi dengan Profesionalisme...................................................... 15
K. Perbedaan
Profesionalisme dengan TI.............................................................. 16
L. Contoh
contoh
Profesi,
Profesionalisme dan TI............................................... 17
A. Kesimpulan..................................................................................................... 18
B. Saran............................................................................................................... 19
Daftar Pustaka............................................................................................................ 20
ETIKA PROFESI
PEKERJAAN, PROFESI, PROFESIONALISME
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Suatu aktivitas dalam segala hal membutuhkan suatu keahlian yang sesuai dengan bidangnya dan mempunyai sebuah kompetensi standard dalam suatu bidang yang dikerjakan tersebut, apabila orang melakukan suatu pekerjaan yang tidak sesuai dengan kompetensinya maka suatu hal buruk akan menimpanya, karena sebuah pekerjaan memerlukan sebuah kempetensi ahli dalam bidang pekerjaan tersebut.
Sebuah Pekerjaan tetap bidang tertentu berdasarkan keahlian khusus yang dilakukan secara bertanggung jawab dengan tujuan memperoleh penghasilan disebut profesi. Profesi memerlukan seorang yang menjalankannya maka itu disebut professional, dalam artian sempit bisa disimpulkan seperti itu.
Sebuah professional tidak bisa tumbuh hanya dengan sebuah rangsangan dari seseorang atau sebuah saran yang diberikan seseorang untuk melakukan sebuah pekerjaan, melainkan professional harus ditempuh dengan beberapa tahapan dan aksi praktik dalam sebuah pekerjaan.
Mengingat pentingnya tenaga professional sangatlah dibutuhkan dalam suatu pekerjaan, maka dengan ini saya sebagai penulis makalah ini akan memaparkan bagaimana cara untuk menempuh sebuah professional dalam sebuah pekerjaan dan anggapan- anggapan tentang keprofessionalan dalam pekerjaan.
Seiring perkembangan teknologi, para professional seperti di bidang komputer maupun komunikasi dan informasi sudah melakukan spesialisasi bidang pengetahuan dan sering kali mempunyai posisi yang tinggi dan terhormat di kalangan masyarakat. Oleh karena alasan tersebut, mereka memiliki tanggung jawab yang tinggi, mencakup banyak hal dari konsekuensi profesi yang dijalaninya. Para profesional menemukan diri mereka dalam hubungan profesionalnya dengan orang lain, mencakup pekerja dan pekerjaan, klien dan profesional, profesional dengan profesional lain, serta masyarakat dengan profesional. Pekerjaan, Profesi, Profesionalisme ada hubungannya dengan Teknologi Informasi ini akan mencoba membahas beberapa pokok permasalahan dimulai dari pekerjaan, profesi, profesionalisme, dan teknologi informasi serta beberapa fenomena yang muncul terkait dengan pengintegrasian teknologi dalam kehidupan umat manusia.Perkembangan dunia teknologi khususnya komunikasi tentunya
telah banyak membantu berjuta-juta penduduk dunia untuk saling terhubung antara yang satu dengan yang lainnya. Bahkan semakin lama, kita dapat berkomunikasi dengan teman, keluarga maupun relasi bisnis kita dengan harga yang murah dan dengan kualitas yang cenderung meningkat.
Namun teknologi ini untuk sebagian orang justru memberikan dampak negatif terhadap kualitas dari hubungan yang mereka jalin. Bagaimana tidak, belakangan ini masyarakat lebih nyaman mengumpulkan teman-teman di dunia maya daripada aktif pada kegiatan-kegiatan organisasi riil yang dapat memberikan kualitas hubungan pertemanan yang lebih konkrit dan intent.
PEKERJAAN, PROFESI, PROFESIONALISME
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Suatu aktivitas dalam segala hal membutuhkan suatu keahlian yang sesuai dengan bidangnya dan mempunyai sebuah kompetensi standard dalam suatu bidang yang dikerjakan tersebut, apabila orang melakukan suatu pekerjaan yang tidak sesuai dengan kompetensinya maka suatu hal buruk akan menimpanya, karena sebuah pekerjaan memerlukan sebuah kempetensi ahli dalam bidang pekerjaan tersebut.
Sebuah Pekerjaan tetap bidang tertentu berdasarkan keahlian khusus yang dilakukan secara bertanggung jawab dengan tujuan memperoleh penghasilan disebut profesi. Profesi memerlukan seorang yang menjalankannya maka itu disebut professional, dalam artian sempit bisa disimpulkan seperti itu.
Sebuah professional tidak bisa tumbuh hanya dengan sebuah rangsangan dari seseorang atau sebuah saran yang diberikan seseorang untuk melakukan sebuah pekerjaan, melainkan professional harus ditempuh dengan beberapa tahapan dan aksi praktik dalam sebuah pekerjaan.
Mengingat pentingnya tenaga professional sangatlah dibutuhkan dalam suatu pekerjaan, maka dengan ini saya sebagai penulis makalah ini akan memaparkan bagaimana cara untuk menempuh sebuah professional dalam sebuah pekerjaan dan anggapan- anggapan tentang keprofessionalan dalam pekerjaan.
Seiring perkembangan teknologi, para professional seperti di bidang komputer maupun komunikasi dan informasi sudah melakukan spesialisasi bidang pengetahuan dan sering kali mempunyai posisi yang tinggi dan terhormat di kalangan masyarakat. Oleh karena alasan tersebut, mereka memiliki tanggung jawab yang tinggi, mencakup banyak hal dari konsekuensi profesi yang dijalaninya. Para profesional menemukan diri mereka dalam hubungan profesionalnya dengan orang lain, mencakup pekerja dan pekerjaan, klien dan profesional, profesional dengan profesional lain, serta masyarakat dengan profesional. Pekerjaan, Profesi, Profesionalisme ada hubungannya dengan Teknologi Informasi ini akan mencoba membahas beberapa pokok permasalahan dimulai dari pekerjaan, profesi, profesionalisme, dan teknologi informasi serta beberapa fenomena yang muncul terkait dengan pengintegrasian teknologi dalam kehidupan umat manusia.Perkembangan dunia teknologi khususnya komunikasi tentunya
telah banyak membantu berjuta-juta penduduk dunia untuk saling terhubung antara yang satu dengan yang lainnya. Bahkan semakin lama, kita dapat berkomunikasi dengan teman, keluarga maupun relasi bisnis kita dengan harga yang murah dan dengan kualitas yang cenderung meningkat.
Namun teknologi ini untuk sebagian orang justru memberikan dampak negatif terhadap kualitas dari hubungan yang mereka jalin. Bagaimana tidak, belakangan ini masyarakat lebih nyaman mengumpulkan teman-teman di dunia maya daripada aktif pada kegiatan-kegiatan organisasi riil yang dapat memberikan kualitas hubungan pertemanan yang lebih konkrit dan intent.
B.Perumusan Masalah
Dari uraian latarbelakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan yang akan dibahas, yaitu:
1. Apa pengertian dari pekerjaan, profesi, profesionalisme, serta teknologi informasi.
2. Bagaimana hubungan pekerjaan, profesi, profesionalisme, dan teknologi informasi.
3. Apa perbedaan pekerjaan, profesi, profesionalisme, dalam teknologi informasi.
4. Komponen komponen yang perlu untuk kompetensi professional.
5. Mengajak para rekan-rekan supaya tidak terkena dampak negatif kemajuan teknologi tersebut
dengan membacanya.
Dari uraian latarbelakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan yang akan dibahas, yaitu:
1. Apa pengertian dari pekerjaan, profesi, profesionalisme, serta teknologi informasi.
2. Bagaimana hubungan pekerjaan, profesi, profesionalisme, dan teknologi informasi.
3. Apa perbedaan pekerjaan, profesi, profesionalisme, dalam teknologi informasi.
4. Komponen komponen yang perlu untuk kompetensi professional.
5. Mengajak para rekan-rekan supaya tidak terkena dampak negatif kemajuan teknologi tersebut
dengan membacanya.
Berikut adalah beberapa manfaat dari penulisan makalah berjudul Pekerjaan, Profesi, Professionalisme serta Teknologi Informasi. Adapun mamfaat dari penulisan Makalah ini yaitu:
1. Bagi Pembaca
Dapat menambah wawasan tentang pentingnya tanggung jawab dalam menjalankan suatu profesi, khususnya adalah profesi di bidang TI. Serta menambah wacana baru yang dapat didiskusikan dan dikembangkan dengan baik namun dapat juga menambah pengetahuan mengenai dampak- dampak perkembangan teknologi, khususnya di bidang TI.
2. Bagi Penulis
Sebagai wadah untuk berbagi wawasan dengan pembaca. sekaligus untuk mengembangkan kemampuan dalam menulis serta kemajuan teknologi dan memanfaatkannya dengan menggunakannya ke arah yang lebih positif.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN
A. Pekerjaan
Pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan oleh manusia untuk tujuan tertentu yang dilakukan dengan cara yang baik dan benar. Manusia perlu bekerja untuk mempertahankan hidupnya. Dengan bekerja seseorang akan mendapatkan uang. Uang yang diperoleh dari hasil bekerja tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Oleh sebab itu, uang tersebut harus berasal dari hasil kerja yang halal. Bekerja yang halal adalah bekerja dengan cara-cara yang baik dan benar.
Jenis pekerjaan ada bermacam-macam. Ada pekerjaan menghasilkan barang dan ada pula pekerjaan yang menyediakan jasa. Pekerjaan menghasilkan barang dapat dilihat hasilnya. Adapun pekerjaan memberikan jasa hanya dapat dirasakan mamfaat dari layanannya. Berikut ini adalah beberapa jenis pekerjaan yang biasa kita temui dalam keseharian kita seperti:
a. Petani
b. Nelayan
c. Peternak
Setiap orang memerlukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Peranan pekerjaan sangatlah besar dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, terutama kebutuhan ekonomis, sosial, dan psikologis.
Pekerjaan yang ditekuni seseorang tidak serta merta merupakan karir. Kata pekerjaan (employment,work,job) lebih mengacu pada setiap proses atau kegiatan untuk menghasilkan barang atau jasa, sedangkan kata karir (career) lebih mengarah pada suatu jabatan atau pekerjaan yang ditekuni seseorang yang telah diyakini sebagai panggilan hidup. Oleh sebab itu, pemilihan karir lebih memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang dari pada sekedar mendapat pekerjaan yang sifatnya sementara waktu.
Secara ekonomis, orang yang bekerja akan memperoleh penghasilan/uang yang bisa digunakan untuk membeli barang dan jasa guna mencukupi kebutuhan hidup sehari.
LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN
A. Pekerjaan
Pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan oleh manusia untuk tujuan tertentu yang dilakukan dengan cara yang baik dan benar. Manusia perlu bekerja untuk mempertahankan hidupnya. Dengan bekerja seseorang akan mendapatkan uang. Uang yang diperoleh dari hasil bekerja tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Oleh sebab itu, uang tersebut harus berasal dari hasil kerja yang halal. Bekerja yang halal adalah bekerja dengan cara-cara yang baik dan benar.
Jenis pekerjaan ada bermacam-macam. Ada pekerjaan menghasilkan barang dan ada pula pekerjaan yang menyediakan jasa. Pekerjaan menghasilkan barang dapat dilihat hasilnya. Adapun pekerjaan memberikan jasa hanya dapat dirasakan mamfaat dari layanannya. Berikut ini adalah beberapa jenis pekerjaan yang biasa kita temui dalam keseharian kita seperti:
a. Petani
b. Nelayan
c. Peternak
Setiap orang memerlukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Peranan pekerjaan sangatlah besar dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, terutama kebutuhan ekonomis, sosial, dan psikologis.
Pekerjaan yang ditekuni seseorang tidak serta merta merupakan karir. Kata pekerjaan (employment,work,job) lebih mengacu pada setiap proses atau kegiatan untuk menghasilkan barang atau jasa, sedangkan kata karir (career) lebih mengarah pada suatu jabatan atau pekerjaan yang ditekuni seseorang yang telah diyakini sebagai panggilan hidup. Oleh sebab itu, pemilihan karir lebih memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang dari pada sekedar mendapat pekerjaan yang sifatnya sementara waktu.
Secara ekonomis, orang yang bekerja akan memperoleh penghasilan/uang yang bisa digunakan untuk membeli barang dan jasa guna mencukupi kebutuhan hidup sehari.
hari. Secara sosial orang yang memiliki pekerjaan akan lebih dihargai oleh masyarakat dari pada orang yang menganggur. Orang yang bekerja akan mendapat status sosial yang lebih terhormat daripada yang tidak bekerja. Lebih jauh lagi, orang yang memiliki pekerjaan secara psikologis akan meningkatkan harga diri dan kompetensi diri. Pekerjaan juga dapat menjadi wahana untuk m mengaktualisasikan segala potensi yang dimiliki individu. Dalam memenuhi kebutuhannya maka manusia diharapkan untuk mampu beraktivitas dan menghasilkan sesuatu. Dalam aktifitas tersebut maka mereka akan berhubungan dengan manusia lainnya untuk saling memenuhi kebutuhan. Dalam interaksi tradisional hal tersebut disebut bekerja. Yaitu sebuah aktifitas antar manusia untuk saling memenuhi kebutuhan dengan tujuan tertentu, dalam hal ini pendapatan atau penghasilan. Penghasilan tersebut yang nantinya akan digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan, baik ekonomi, psikis maupun biologis.
Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh manusia. Dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang. Dalam pembicaraan sehari-hari istilah ini sering dianggap sinonim dengan profesi.Untuk mencapai sukses dalam bekerja, seseorang harus mampu bersikap professional. Seorang profesional tidak akan pernah berhenti menekuni bidang keahlian yang dimiliki. Selain itu, seorang professional juga harus selalu melakukan inovasi serta mengembangkan kemampuan yang dimiliki supaya mampu bersaing untuk tetap menjadi yang terbaik di bidangnya.
Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh manusia. Dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang. Dalam pembicaraan sehari-hari istilah ini sering dianggap sinonim dengan profesi.Untuk mencapai sukses dalam bekerja, seseorang harus mampu bersikap professional. Seorang profesional tidak akan pernah berhenti menekuni bidang keahlian yang dimiliki. Selain itu, seorang professional juga harus selalu melakukan inovasi serta mengembangkan kemampuan yang dimiliki supaya mampu bersaing untuk tetap menjadi yang terbaik di bidangnya.
B. Profesi
Profesi adalah kata serapan dari sebuah jata dalam bahasa Inggris “Profess”, yang bermakna Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu. Menurut Schein, E.H (1962) Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.Menurut Paul F. Comenisch (1983) Profesi adalah "komunitas moral" yang memiliki cita-cita dan nilai bersama.Profesi sendiri memiliki arti sebuah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan dan keahlian khusus. maka dapat disimpulkan bahwa Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya. Biasanya sebutan “profesi” selalu dikaitkan dengan pekerjaan atau jabatan yang dipegang oleh seseorang, akan tetapi tidak semua pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi karena profesi menuntut keahlian para pemangkunya. Hal ini mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, akan tetapi memerlukan suatu persiapan melalui pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan khusus untuk itu. Pekerjaan tidak sama dengan profesi. istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat adalah sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang menganggap bahwa pekerjaan hampir sama dengan profesi.Seseorang disebut memiliki profesi atau profesional bila ia memenuhi 10 kriteria.
Profesi adalah kata serapan dari sebuah jata dalam bahasa Inggris “Profess”, yang bermakna Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu. Menurut Schein, E.H (1962) Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.Menurut Paul F. Comenisch (1983) Profesi adalah "komunitas moral" yang memiliki cita-cita dan nilai bersama.Profesi sendiri memiliki arti sebuah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan dan keahlian khusus. maka dapat disimpulkan bahwa Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya. Biasanya sebutan “profesi” selalu dikaitkan dengan pekerjaan atau jabatan yang dipegang oleh seseorang, akan tetapi tidak semua pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi karena profesi menuntut keahlian para pemangkunya. Hal ini mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, akan tetapi memerlukan suatu persiapan melalui pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan khusus untuk itu. Pekerjaan tidak sama dengan profesi. istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat adalah sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang menganggap bahwa pekerjaan hampir sama dengan profesi.Seseorang disebut memiliki profesi atau profesional bila ia memenuhi 10 kriteria.
1. Profesi harus memiliki keahlian khusus. Keahlian itu tidak dimiliki oleh profesi lain. Artinya, profesi itu mesti ditandai oleh adanya suatu keahlian yang khusus untuk profesi itu. Keahlian itu diperoleh dengan mempelajarinya secara khusus; dan profesi itu bukan diwarisi.
2. Profesi dipilih karena panggilan hidup dan dijalani sepenuh waktu. Profesi dipilih karena dirasakan sebagai kewajiban; sepenuh waktu maksudnya bukan part-time. Sebagai panggilan hidup,maksudnya profesi itu dipilih karena dirasakan itulah panggilan hidupnya, artinya itulah lapangan pengabdiannya.
3. Profesi memiliki teori-teori yang baku secara universal. Artinya, profesi ini dijalani menurut aturan yang jelas,dikenal umum, teorinya terbuka. Secara universal pegangannya diakui.
4. Profesi adalah untuk masyarakat, bukan untuk dirinya sendiri. Profesi merupakan alat dalam mengabdikan diri kepadamasyarakat bukan untuk kepentingan diri sendiri, seperti untuk mengumpulkan uang atau mengejar kedudukan. Jadi profesi merupakan panggilan hidup.
5. Profesi harus dilengkapi kecakapan diagnostik dan kompetensi aplikatif. Kecakapan dan kompetensi ini diperlukan untuk meyakinkan peran profesi itu terhadap kliennya.
6. Pemegang profesi memiliki otonomi dalam menjalankan tugas profesinya. Otonomi ini hanya dapat dan boleh diuji oleh rekan-rekan seprofesinya. Tidak boleh semua orang bicara dalam semua bidang.
7. Profesi hendaknya mempunyai kode etik, ini disebut kode etik profesi. Gunanya ialah untuk dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas profesi. Kode etik ini tidak akan bermanfaat bila tidak diakui oleh pemegang profesi dan juga masyarakat.
8. Profesi harus mempunyai klien yang jelas yaitu orang yang dilayani.
9. Profesi memerlukan organisasi untuk keperluan meningkatkan kualitas profesi itu.
10.Mengenali hubungan profesinya dengan bidang-bidang lain.Sebenarnya tidak ada aspek kehidupan yang hanya ditangani oleh satu profesi.Hal ini mendorong seseorang memiliki spesialisasi.
Ciri-ciri Profesi:
1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
4. Izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
4. Izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
Contoh- contoh Profesi :
A. Manajer
Tugas-tugas pokok manajer yaitu:
1. Memberi instruksi untuk melaksanakan pekerjaan.
2. Mengawasi pegawai-pegawai dalam melaksanakan tugasnya.
3. Melatih pegawai-pegawai untuk melaksanakan tugasnya.
4. Mengembangkan metode-metode baru untuk melaksanakan pekerjaan.
A. Manajer
Tugas-tugas pokok manajer yaitu:
1. Memberi instruksi untuk melaksanakan pekerjaan.
2. Mengawasi pegawai-pegawai dalam melaksanakan tugasnya.
3. Melatih pegawai-pegawai untuk melaksanakan tugasnya.
4. Mengembangkan metode-metode baru untuk melaksanakan pekerjaan.
B. Wartawan
Wartawan adalah orang yang bekerja dan mendapat nafkah sepenuhnya dari media massa. Tugas pokoknya sebagai sebagai peliput, penyusun berita, dan menyebarkan berita. Adapun kewartawanan, Dalam Undang-Undang No. 11 tahun 1996, pasal 1 ayat 3 disebutkan: “Kewartawanan ialah pekerjaan/kegiatan/ usaha yang berhubungan dengan pengumpulan, pengelolaan dan penyiaran dalam bentuk fakta, pendapat, ulasan, gambar-gambar dan lain-lain sebagainya untuk perusahaan, radio, televisi dan film”.
Wartawan adalah orang yang bekerja dan mendapat nafkah sepenuhnya dari media massa. Tugas pokoknya sebagai sebagai peliput, penyusun berita, dan menyebarkan berita. Adapun kewartawanan, Dalam Undang-Undang No. 11 tahun 1996, pasal 1 ayat 3 disebutkan: “Kewartawanan ialah pekerjaan/kegiatan/ usaha yang berhubungan dengan pengumpulan, pengelolaan dan penyiaran dalam bentuk fakta, pendapat, ulasan, gambar-gambar dan lain-lain sebagainya untuk perusahaan, radio, televisi dan film”.
C. Guru
Tiga tugas utama, yakni tugas profesional yang terkait dengan logika dan estetika, tugas manusiawi dan tugas kemasyarakatan yang berkaitan dengan etika yaitu:
a.Tugas profesional seorang guru adalah dalam rangka meneruskan atau transmisi ilmu pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai lain yang belum diketahui anak dan seharusnya diketahui oleh anak.
b.Tugas manusiawi yakni membantu anak didik agar dapat memenuhi tugas-tugas utama dan manusia kelak dengan sebaik-baiknya dalam rangka transformasi diri, identifikasi diri sendiri dan pengertian tentang diri sendiri.
c.Sedangkan tugas kemasyarakatan merupakan konsekuensi guru sebagai warga negara yang baik, turut mengemban dan melaksanakan apa-apa yang telah digariskan oleh bangsa dan negara lewat UUD 1945.
Tiga tugas utama, yakni tugas profesional yang terkait dengan logika dan estetika, tugas manusiawi dan tugas kemasyarakatan yang berkaitan dengan etika yaitu:
a.Tugas profesional seorang guru adalah dalam rangka meneruskan atau transmisi ilmu pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai lain yang belum diketahui anak dan seharusnya diketahui oleh anak.
b.Tugas manusiawi yakni membantu anak didik agar dapat memenuhi tugas-tugas utama dan manusia kelak dengan sebaik-baiknya dalam rangka transformasi diri, identifikasi diri sendiri dan pengertian tentang diri sendiri.
c.Sedangkan tugas kemasyarakatan merupakan konsekuensi guru sebagai warga negara yang baik, turut mengemban dan melaksanakan apa-apa yang telah digariskan oleh bangsa dan negara lewat UUD 1945.
C. Professionalisme
Profesionalisme berasal dari kata “profesion” yang bermakna berhubungan dengan profesion dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994). Dalam Kamus Kata-Kata Serapan asing Dalam Bahasa Indonesia, karangan J.S. Badudu (2003), definisi profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau ciri orang yang profesional. Longman (1987) profesionalisme adalah tingkah laku, kepakaran atau kualiti dari seseorang yang profesional.Profesionalisme dikatakan sebagai sifat-sifat(kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya terdapat pada atau dilakukan oleh seorang profesional. Jadi dapat dikatakan bahwa Profesionalisme adalah komitmen para profesional terhadap profesinya.Komitmen tersebut ditunjukkan dengan kebanggaan dirinya sebagai tenaga profesional, usaha terus-menerus untuk mengembangkan kemampuan profesional, dan lain sebagainya.
Ada ciri ciri professionalisme yaitu:
1. Memiliki keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tersebut.
2. Memiliki ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan
3. Memiliki sikap berorientasi kedepan sehinga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang ke hadapannya.
4. Memiliki sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.
5. Meningkatkan dan memelihara imej professional. Profesionalisme yang tinggi ditunjukkan oleh besarnya keinginan untuk selalu meningkatkan dan memelihara imej profesion melalui perwujudan perilaku profesional. Perwujudannya dilakukan melalui berbagai-bagai cara misalnya penampilan, cara percakapan, penggunaan bahasa, sikap tubuh badan, sikap hidup harian, hubungan dengan individu lainnya.
6. Mengejar kualiti dan cita-cita dalam profesion. Profesionalisme ditandai dengan kualiti derajat rasa bangga akan profesi yang dipegangnya.
Profesionalisme berasal dari kata “profesion” yang bermakna berhubungan dengan profesion dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994). Dalam Kamus Kata-Kata Serapan asing Dalam Bahasa Indonesia, karangan J.S. Badudu (2003), definisi profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau ciri orang yang profesional. Longman (1987) profesionalisme adalah tingkah laku, kepakaran atau kualiti dari seseorang yang profesional.Profesionalisme dikatakan sebagai sifat-sifat(kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya terdapat pada atau dilakukan oleh seorang profesional. Jadi dapat dikatakan bahwa Profesionalisme adalah komitmen para profesional terhadap profesinya.Komitmen tersebut ditunjukkan dengan kebanggaan dirinya sebagai tenaga profesional, usaha terus-menerus untuk mengembangkan kemampuan profesional, dan lain sebagainya.
Ada ciri ciri professionalisme yaitu:
1. Memiliki keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tersebut.
2. Memiliki ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan
3. Memiliki sikap berorientasi kedepan sehinga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang ke hadapannya.
4. Memiliki sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.
5. Meningkatkan dan memelihara imej professional. Profesionalisme yang tinggi ditunjukkan oleh besarnya keinginan untuk selalu meningkatkan dan memelihara imej profesion melalui perwujudan perilaku profesional. Perwujudannya dilakukan melalui berbagai-bagai cara misalnya penampilan, cara percakapan, penggunaan bahasa, sikap tubuh badan, sikap hidup harian, hubungan dengan individu lainnya.
6. Mengejar kualiti dan cita-cita dalam profesion. Profesionalisme ditandai dengan kualiti derajat rasa bangga akan profesi yang dipegangnya.
Ada 8 syarat yang harus dimiliki oleh seseorang jika ingin jadi seorang Profesional:
1. Menguasai Pekerjaan
2. Mempunyai Loyalitas
3. Mempunyai Integritas
4. Mampu Bekerja Keras
5. Mempunyai Visi
6. Mempunyai Kebanggaan terhadap Profesinya
7. Mempunyai Komitmen
8. Mempunyai Motivasi
1. Menguasai Pekerjaan
2. Mempunyai Loyalitas
3. Mempunyai Integritas
4. Mampu Bekerja Keras
5. Mempunyai Visi
6. Mempunyai Kebanggaan terhadap Profesinya
7. Mempunyai Komitmen
8. Mempunyai Motivasi
A. Prinsip-prinsip Perilaku Profesionalisme
Prinsip-prinsip perilaku profesionalisme adalah sebagai berikut:
1. Tanggung jawab
Artinya Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai professional hendaklah melaksanakan pertimbangan professional dan moral seluruh keluarga.
2. Kepentingan publik
Artinya Harus menerima kewajiban untuk bertindak dalam melayani kepentingan publik, menghormati kepercayaan publik
3. Integritasi
Artinya Untuk mempertahankan dan memperluas publik maka harus melaksanakan seluruh tanggung jawab profesional.
4. Obyektifitas dan Independent
Artinya Seseorang profesional harus mampu mempertahankan obyektifitas dan bebas dari konflik.
5. Kecermatan dan keseksamaan
Artinya Anggota harus mengamati standar teknis dan standar etnik profesi.
6. Lingkup dan sifat produk jasa
Artinya Seseorang profesional dalam praktik publik harus mengamati prinsip perilaku professional dalam menentukan lingkup dan sikap produk dan jasa yang diberikan.
Prinsip-prinsip perilaku profesionalisme adalah sebagai berikut:
1. Tanggung jawab
Artinya Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai professional hendaklah melaksanakan pertimbangan professional dan moral seluruh keluarga.
2. Kepentingan publik
Artinya Harus menerima kewajiban untuk bertindak dalam melayani kepentingan publik, menghormati kepercayaan publik
3. Integritasi
Artinya Untuk mempertahankan dan memperluas publik maka harus melaksanakan seluruh tanggung jawab profesional.
4. Obyektifitas dan Independent
Artinya Seseorang profesional harus mampu mempertahankan obyektifitas dan bebas dari konflik.
5. Kecermatan dan keseksamaan
Artinya Anggota harus mengamati standar teknis dan standar etnik profesi.
6. Lingkup dan sifat produk jasa
Artinya Seseorang profesional dalam praktik publik harus mengamati prinsip perilaku professional dalam menentukan lingkup dan sikap produk dan jasa yang diberikan.
Watak Kerja Seorang Profesional
Tiga watak kerja seorang Profesional:
a. Kerja seorang profesional itu beritikad untuk merealisasikan kebajikan demi tegaknya kehormatan profesi yang digeluti, dan oleh karenanya tidak terlalu mementingkan atau mengharapkan imbalan upah material.
b. Kerja seorang profesional itu harus dilandasi oleh kemahiran teknis yang berkualitas tinggi yang dicapai melalui proses pendidikan atau pelatihan yang panjang, ekslusif dan berat.
c. Kerja seorang professional diukur dengan kualitas teknis dan kualitas moral harus menundukkan diri pada sebuah mekanisme kontrol berupa kode etik yang dikembangkan dan disepakati bersama didalam sebuah organisasi profesi
Seorang dikatakan profesional jika ia mahir dalam bidang pekerjaannya dimana ia mendapatkan penghasilan dari sana.
Kemahiran ini didukung dengan beberapa indikator dan kriteria, antara lain sebagai berikut:
1 Kualifikasi akademik atau latar belakang pendidikan.
2.Keterampilan yang mumpuni dan pengalaman di bidang tersebut.
3.Menghasilkan karya dan produk dibidang yang ditekuninya.
Seorang pekerja yang ikhlas dan profesional adalah ciri insan yang cerdas dan ahli dalam melakukan sesuatu dan ahli dalam pekerjaannya, mampu menunaikan tugas yang diberikan kepadanya secara professional dan sempurna, dan diiringi adanya perasaan selalu diawasi oleh Tuhan dalam setiap pekerjaannya, semangat yang penuh dalam meraih dibalik pekerjaannya.
Tiga watak kerja seorang Profesional:
a. Kerja seorang profesional itu beritikad untuk merealisasikan kebajikan demi tegaknya kehormatan profesi yang digeluti, dan oleh karenanya tidak terlalu mementingkan atau mengharapkan imbalan upah material.
b. Kerja seorang profesional itu harus dilandasi oleh kemahiran teknis yang berkualitas tinggi yang dicapai melalui proses pendidikan atau pelatihan yang panjang, ekslusif dan berat.
c. Kerja seorang professional diukur dengan kualitas teknis dan kualitas moral harus menundukkan diri pada sebuah mekanisme kontrol berupa kode etik yang dikembangkan dan disepakati bersama didalam sebuah organisasi profesi
Seorang dikatakan profesional jika ia mahir dalam bidang pekerjaannya dimana ia mendapatkan penghasilan dari sana.
Kemahiran ini didukung dengan beberapa indikator dan kriteria, antara lain sebagai berikut:
1 Kualifikasi akademik atau latar belakang pendidikan.
2.Keterampilan yang mumpuni dan pengalaman di bidang tersebut.
3.Menghasilkan karya dan produk dibidang yang ditekuninya.
Seorang pekerja yang ikhlas dan profesional adalah ciri insan yang cerdas dan ahli dalam melakukan sesuatu dan ahli dalam pekerjaannya, mampu menunaikan tugas yang diberikan kepadanya secara professional dan sempurna, dan diiringi adanya perasaan selalu diawasi oleh Tuhan dalam setiap pekerjaannya, semangat yang penuh dalam meraih dibalik pekerjaannya.
Pengertian Profesionalisme Kerja
Profesionalisme kerja merupakan suatu tingkah laku, suatu tujuan atau suatu rangkaian kwalitas yang menandai atau melukiskan coraknya suatu “Profesi”. Profesionalisme kerja mengandung pula pengertian menjalankan suatu profesi untuk keuntungan atau sebagai sumber kehidupan. Dan juga sering disebut sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain lain) atau tingkah laku, kepakaran dan kualiti dari seseorang yang professional.Sedangkan menurut Drs.Kuntjojo Professionalisme kerja adalah komitmen para professional terhadap profesinya. Komitmen tersebut ditunjukan dengan kebanggaan dirinya sebagai tenaga professional, usaha terus-menerus untuk mengembangkan kemampuan profesinya.
Profesionalisme kerja merupakan suatu tingkah laku, suatu tujuan atau suatu rangkaian kwalitas yang menandai atau melukiskan coraknya suatu “Profesi”. Profesionalisme kerja mengandung pula pengertian menjalankan suatu profesi untuk keuntungan atau sebagai sumber kehidupan. Dan juga sering disebut sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain lain) atau tingkah laku, kepakaran dan kualiti dari seseorang yang professional.Sedangkan menurut Drs.Kuntjojo Professionalisme kerja adalah komitmen para professional terhadap profesinya. Komitmen tersebut ditunjukan dengan kebanggaan dirinya sebagai tenaga professional, usaha terus-menerus untuk mengembangkan kemampuan profesinya.
D. Teknologi Informasi
Kata Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Sedangkan kata Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian atau penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya.Dalam konteks bisnis, Information Technology Association of America menjelaskan Pengolahan, penyimpanan dan penyebaran vokal, informasi bergambar,teks dan elektronik oleh elektromedika berbasis kombinasi komputasi dan telekomunikasi.Istilah dalam pengertian modern pertama kali muncul dalam sebuah artikel 1958 yang diterbitkan dalam “Harvard Business Review,” di mana penulis Leavitt dan Whisler berkomentar bahwa "teknologi baru belum memiliki nama tunggal yang didirikan. Kita akan menyebutnya teknologi informasi (TI). "Beberapa bidang modern dan muncul teknologi informasi adalah generasi berikutnya teknologi web bioinformatika, “cloud computing,” sistem informasi global, Skala besar basis pengetahuan.Tk
nologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information technology (IT) adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel).Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus Oxford,1995) Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk kepel
uan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Pengertian Teknologi Informasi menurut para Ahli Teknologi Informasi.
a. Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi (Haag & Keen, 1996)
b. Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (software & hardware) yangdigunakan untuk memproses atau menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi(Martin,1999).
c. Teknologi Informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis (Lucas, 2000)
d. Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
A. Hubungan Antara Pekerjaan dan Profesi
Profesi merupakan bagian dari pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan adalah profesi. Sebagai contoh, pekerjaan staff administrasi tidak masuk dalam golongan profesi karena untuk bekerja sebagai staff administrasi seseorang bisa berasal dari berbagai latar belakang pendidikan, pengetahuan dan pengalaman, sedangkan akuntan merupakan profesi karena seseorang yang bekerja sebagai akuntan haruslah berpendidikan akuntansi dan memiliki pengalaman kerja beberapa tahun di kantor akuntan.Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan dengan bidang tertentu atau jenis pekerjaan “occupation” yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja tetapi belum tentu dikatakan memiliki profesi yang sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup untuk menyatakan suatu pekerjaan dapat disebut profesi. Tetapi perlu penguasaan teknik intelektual yang merupakan hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek.
Kata Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Sedangkan kata Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian atau penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya.Dalam konteks bisnis, Information Technology Association of America menjelaskan Pengolahan, penyimpanan dan penyebaran vokal, informasi bergambar,teks dan elektronik oleh elektromedika berbasis kombinasi komputasi dan telekomunikasi.Istilah dalam pengertian modern pertama kali muncul dalam sebuah artikel 1958 yang diterbitkan dalam “Harvard Business Review,” di mana penulis Leavitt dan Whisler berkomentar bahwa "teknologi baru belum memiliki nama tunggal yang didirikan. Kita akan menyebutnya teknologi informasi (TI). "Beberapa bidang modern dan muncul teknologi informasi adalah generasi berikutnya teknologi web bioinformatika, “cloud computing,” sistem informasi global, Skala besar basis pengetahuan.Tk
nologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information technology (IT) adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel).Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus Oxford,1995) Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk kepel
uan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Pengertian Teknologi Informasi menurut para Ahli Teknologi Informasi.
a. Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi (Haag & Keen, 1996)
b. Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (software & hardware) yangdigunakan untuk memproses atau menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi(Martin,1999).
c. Teknologi Informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis (Lucas, 2000)
d. Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
A. Hubungan Antara Pekerjaan dan Profesi
Profesi merupakan bagian dari pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan adalah profesi. Sebagai contoh, pekerjaan staff administrasi tidak masuk dalam golongan profesi karena untuk bekerja sebagai staff administrasi seseorang bisa berasal dari berbagai latar belakang pendidikan, pengetahuan dan pengalaman, sedangkan akuntan merupakan profesi karena seseorang yang bekerja sebagai akuntan haruslah berpendidikan akuntansi dan memiliki pengalaman kerja beberapa tahun di kantor akuntan.Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan dengan bidang tertentu atau jenis pekerjaan “occupation” yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja tetapi belum tentu dikatakan memiliki profesi yang sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup untuk menyatakan suatu pekerjaan dapat disebut profesi. Tetapi perlu penguasaan teknik intelektual yang merupakan hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek.
B. Hubungan Antara Profesi dan Profesionalisme
Seorang yang profesional adalah seseorang yang menjalankan profesinya secara benar dan melakukannya menurut etika dan garis-garis profesionalisme yang berlaku pada profesinya tersebut. Untuk menjadi seorang profesional, seseorang yang melakukan pekerjaan dituntut untuk memiliki beberapa sifat sebagai berikut:
a. Memiliki komitmen tinggi
Seorang profesional harus mempunyai komitmen yang kuat dalam menjalankan profesinya.
b. Tanggung jawab
Seorang profesional juga haruss bertanggung jawab penuh terhadap profesinya.
c.Berpikir sistematis.
Seorang profesinal harus berpikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya.
d.Penguasaan materi
Seorang profesional harus menguasai secara mendalam, bahan dan materi yang berhubungan dengan profesinya.
e. Menjadi bagian masyarakat profesional
Seorang profesional harus menjadi bagian dari masyarakat dalam lingkungan profesinya.
Seorang yang profesional adalah seseorang yang menjalankan profesinya secara benar dan melakukannya menurut etika dan garis-garis profesionalisme yang berlaku pada profesinya tersebut. Untuk menjadi seorang profesional, seseorang yang melakukan pekerjaan dituntut untuk memiliki beberapa sifat sebagai berikut:
a. Memiliki komitmen tinggi
Seorang profesional harus mempunyai komitmen yang kuat dalam menjalankan profesinya.
b. Tanggung jawab
Seorang profesional juga haruss bertanggung jawab penuh terhadap profesinya.
c.Berpikir sistematis.
Seorang profesinal harus berpikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya.
d.Penguasaan materi
Seorang profesional harus menguasai secara mendalam, bahan dan materi yang berhubungan dengan profesinya.
e. Menjadi bagian masyarakat profesional
Seorang profesional harus menjadi bagian dari masyarakat dalam lingkungan profesinya.
C. Hubungan Antara Profesionalisme dan Teknologi Informasi
Teknologi informasi merupakan teknologi yang selalu berkembang baik secara revolusioner (seperti perkembangan perangkat keras) maupun yang lebih bersifat evolusioner (seperti perkembangan perangkat lunak). Hal itu mengakibatkan bahwa pekerjaan di bidang teknologi informasi menjadi suatu pekerjaan dimana pelakunya harus terus mengembangkan ilmu yang dimilikinya untuk mengikuti perkembangan.Dalam menjalankan profesinya seseorang yang bekerja dalam bidang TI harus memiliki beberapa persyaratan professionalisme seperti: Dasar ilmu yang kuat dalam bidangnya Penguasaan kiat-kiat profesi yang dilakukan berdasarkan riset dan praktis Pengembangan kemampuan profesional berkesinambungan.Dengan adanya persyaratan professionalisme tersebut, perlu adanya paradigma baru untuk melahirkan tenaga-tenaga profesional yang memiliki kepribadian matang dan berkembang, penguasaan ilmu yang kuat, dan keterampilan.
Teknologi informasi merupakan teknologi yang selalu berkembang baik secara revolusioner (seperti perkembangan perangkat keras) maupun yang lebih bersifat evolusioner (seperti perkembangan perangkat lunak). Hal itu mengakibatkan bahwa pekerjaan di bidang teknologi informasi menjadi suatu pekerjaan dimana pelakunya harus terus mengembangkan ilmu yang dimilikinya untuk mengikuti perkembangan.Dalam menjalankan profesinya seseorang yang bekerja dalam bidang TI harus memiliki beberapa persyaratan professionalisme seperti: Dasar ilmu yang kuat dalam bidangnya Penguasaan kiat-kiat profesi yang dilakukan berdasarkan riset dan praktis Pengembangan kemampuan profesional berkesinambungan.Dengan adanya persyaratan professionalisme tersebut, perlu adanya paradigma baru untuk melahirkan tenaga-tenaga profesional yang memiliki kepribadian matang dan berkembang, penguasaan ilmu yang kuat, dan keterampilan.
Perbedaan Pekerjaan dan Profesi
Pekerjaan Merupakan suatu kegiatan yang tidak bergantung pada suatu keahlian tertentu. Jadi setiap orang dimungkinkan memiliki pekerjaan namun tidak semuanya tertumpu pada satu profesi. Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh manusia. Dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang. contohnya: Operator, penjaga warnet, tukang ketik di rental.Profesi Merupakan suatu kegiatan yang sangat bergantung pada keahlian tertentu. Seorang profesional adalah seseorang yang menawarkan jasa atau layanan sesuai dengan protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya dan menerima gaji sebagai upah atas jasanya. Contohnya: Programmer, IT HelpDesk, AutoCAD Drafter, Sales, WebMaster, Web Chief Editor, Web Administrator, Unix Admnistration Manager, Director Software, Java Developer dan designer
Perbedaan Profesi dan profesionalisme
Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya. sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.Profesionalisme merupakan sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya.
Perbedaan professionalisme dan TI
Profesionalisme biasanya dipahami sebagai suatu kualitas yang wajib dipunya oleh setiap eksekutif yang baik. Teknologi Informasi merupakan seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.
Pekerjaan Merupakan suatu kegiatan yang tidak bergantung pada suatu keahlian tertentu. Jadi setiap orang dimungkinkan memiliki pekerjaan namun tidak semuanya tertumpu pada satu profesi. Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh manusia. Dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang. contohnya: Operator, penjaga warnet, tukang ketik di rental.Profesi Merupakan suatu kegiatan yang sangat bergantung pada keahlian tertentu. Seorang profesional adalah seseorang yang menawarkan jasa atau layanan sesuai dengan protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya dan menerima gaji sebagai upah atas jasanya. Contohnya: Programmer, IT HelpDesk, AutoCAD Drafter, Sales, WebMaster, Web Chief Editor, Web Administrator, Unix Admnistration Manager, Director Software, Java Developer dan designer
Perbedaan Profesi dan profesionalisme
Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya. sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.Profesionalisme merupakan sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya.
Perbedaan professionalisme dan TI
Profesionalisme biasanya dipahami sebagai suatu kualitas yang wajib dipunya oleh setiap eksekutif yang baik. Teknologi Informasi merupakan seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa antara pekerjaan, profesi, profesionalisme dan teknologi informasi saling berhubungan satu sama lain, karena profesi merupakan bagian dari pekerjaan yang harus dijalankan dengan sesuai dengan etika dan garis-garis professionalisme, dalam hal ini adalah professionalisme dalam menjalankan suatu profesi di bidang teknologi informasi. Mustahil perkembangan TI saat ini terjadi jika tidak ada profesionalisme para pelaku di bidang TI. Professionalisme kerja merupakan suatu tingkah laku, suatu tujuan atau suatu rangkaian kualitas yang menandai atau melukiskan coraknya suatu “Profesi”. Professionalisme kerja mengandung pula pengertian menjalankan suatu profesi untuk keuntungan atau sebagai sumber kehidupan. Dan juga sering disebut sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain lain) atau tingkah laku, kepakaran dan kualiti dari seseorang yang Profesional. Seseorang yang Profesional akan berusaha untuk melakukan yang terbaik guna memberika
n kepuasan kepada diri sendri dan orang lain yang berhubungan dengan profesinya.Menjadi seorang Profesional bukanlah pekerjaan yang mudah. Untuk mencapainya, diperlukan usaha yang keras, karena ukuran Profesionalitas seseorang akan dilihat dari dua sisi, yakni Teknis Keterampilan atau keahlian yang dimilikinya, serta hal-hal yang berhubungan dengan sifat, watak dan kepribadiannya.Sedangkan implementasi professionalisme kerja dalam memajukan suatu lembaga adalah seseorang yang Profesional dalam bidangnya maka ia akan mampu memajukan suatu lembaga yang dipimpimnya, karena seseorang yang memiliki sikap professionalisme kerja tinggi akan mampu memanage dirinya dalam hal kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain lain.
2. Saran
Terkait kesimpulan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Seseorang yang memiliki profesi di bidang TI harus senantiasa meningkatkan profesionalismenya. Karena perkembangan teknologi yangsangat cepat berkembang, maka sudah menjadi tanggung jawab seorang profesional di bidang TI untuk mengikuti perkembangan TI tersebut.
b. Bagi calon pelaku di bidang TI mulai dari bangku sekolah maupun perkuliahan seharusnya sudah berlatih untuk profesional guna mempersiapkan diri di dunia kerja.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa antara pekerjaan, profesi, profesionalisme dan teknologi informasi saling berhubungan satu sama lain, karena profesi merupakan bagian dari pekerjaan yang harus dijalankan dengan sesuai dengan etika dan garis-garis professionalisme, dalam hal ini adalah professionalisme dalam menjalankan suatu profesi di bidang teknologi informasi. Mustahil perkembangan TI saat ini terjadi jika tidak ada profesionalisme para pelaku di bidang TI. Professionalisme kerja merupakan suatu tingkah laku, suatu tujuan atau suatu rangkaian kualitas yang menandai atau melukiskan coraknya suatu “Profesi”. Professionalisme kerja mengandung pula pengertian menjalankan suatu profesi untuk keuntungan atau sebagai sumber kehidupan. Dan juga sering disebut sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain lain) atau tingkah laku, kepakaran dan kualiti dari seseorang yang Profesional. Seseorang yang Profesional akan berusaha untuk melakukan yang terbaik guna memberika
n kepuasan kepada diri sendri dan orang lain yang berhubungan dengan profesinya.Menjadi seorang Profesional bukanlah pekerjaan yang mudah. Untuk mencapainya, diperlukan usaha yang keras, karena ukuran Profesionalitas seseorang akan dilihat dari dua sisi, yakni Teknis Keterampilan atau keahlian yang dimilikinya, serta hal-hal yang berhubungan dengan sifat, watak dan kepribadiannya.Sedangkan implementasi professionalisme kerja dalam memajukan suatu lembaga adalah seseorang yang Profesional dalam bidangnya maka ia akan mampu memajukan suatu lembaga yang dipimpimnya, karena seseorang yang memiliki sikap professionalisme kerja tinggi akan mampu memanage dirinya dalam hal kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain lain.
2. Saran
Terkait kesimpulan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Seseorang yang memiliki profesi di bidang TI harus senantiasa meningkatkan profesionalismenya. Karena perkembangan teknologi yangsangat cepat berkembang, maka sudah menjadi tanggung jawab seorang profesional di bidang TI untuk mengikuti perkembangan TI tersebut.
b. Bagi calon pelaku di bidang TI mulai dari bangku sekolah maupun perkuliahan seharusnya sudah berlatih untuk profesional guna mempersiapkan diri di dunia kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Kemal. 2010. Etika Profesi dalam Dunia Bisnis dan Teknologi Informasi. Jakarta :Presindo .
Wahyono, Teguh. 2006. Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang Teknologi Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
http://www.andreanperdana.com/2013/03/pengertian-profesi-profesional.html
http://www.aingindra.com/teknologi-informasi-adalah.html
http://ms.wikipedia.org/wiki/Profesionalisme
Aziz, Kemal. 2010. Etika Profesi dalam Dunia Bisnis dan Teknologi Informasi. Jakarta :Presindo .
Wahyono, Teguh. 2006. Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang Teknologi Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
http://www.andreanperdana.com/2013/03/pengertian-profesi-profesional.html
http://www.aingindra.com/teknologi-informasi-adalah.html
http://ms.wikipedia.org/wiki/Profesionalisme
Tidak ada komentar:
Posting Komentar